Penjelasan Lengkap Tentang Jaringan

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none” offset=”vc_hidden-lg vc_hidden-md vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_column_text]

Belajar Online Biologi Jaringan Bersama Bimbel Educate

Belajar Online Biologi Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Penjelasan Jaringan  Lengkap

Penjelasan Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Cabang biologi tentang jaringan di sebut histologi.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan Meristem

Jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Biasanya berdinding tipis, vakuola banyak dan ukurannya kecil, mengandung banyak protoplasma, plastida belum matang, dan inti besar. Bentuk sel penyusun jaringan meristem umumnya sama ke segala arah. Berdasarkan asal jaringannya, dibagi menjadi :

  • Meristem primer adalah berasal dari embrional, melakukan pertumbuhan primer (pemanjangan).
    Contoh :
    – Meristem apikal : terletak diujung bagian tumbuhan (ujung akar dan ujung batang)
    – Meristem interkalar : terletak di ketiak-ketiak pada tumbuhan Graminae/rumput-rumputan
  • Meristem sekunder adalah terbentuk dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Meristem lateral (kambium) berperan dalam pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium terngi menjadi dua, yaitu :
    – Kambium pembuluh/Intra vaskuler : membentuk jaringan pengangkut, kearah dalam membentuk xilem sekunder (kayu), kearah luar membentuk floem sekunder (kulitkayu/tapis)
    – Kambium gabus/periderm/inter vaskuler : membentuk jaringan gabus (falogen) yang berfungsi untuk menutup luka pada batang tumbuhan, proteksi dan pengganti epidrmis, kearah dalam membentuk feloderm, kearah luar membentuk felem.

Jaringan Dewasa
Terbentuk dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Ciri khas yang di miliki oleh jaringan ini adalah :

  • Dinding selnya sudah mengalami penebalan
  • Bentuk sel-selnya relatif permanen
  • Umumnya tidak melakukan pembelahan lagi
  • Memiliki rongga sel yang besar
  • Mempunyai ukuran yang relatif besar di banding sel-sel meristem
  • Kadang-kadang selnya telah mati

Jaringan Pelindung (Epidermis) jaringan terluar dari struktur tumbuhan
Fungsi : melindungi jaringan di dalamnya, transportasi zat ke luar dan masuk ke dalam jaringan tumbuhan berupa gas dan air
Karakteristik :

  1. Bentuk sel-sel nya seperti balok, terdiri atas selapis sel, tidak memiliki ruang antar sel danumumnya tidak berklorofil.
  2. Umumnya di tutupi oleh lapisan lilin atu kutikula.
  3. Sel-sel dapat berkembang menjadi alat tambahn atau derivate epidermis, misalnya stomata, lentisel, trikoma, sel kipas, dan selgabus.
  4. Dinding sel bagian luar epidermis akar yang masih muda akan tumbuh membentuk rambut akar.

Diferensiasi jaringan epidermis:

  1. Stomata (mulut daun)
  2. Duri (spina)
  3. Velamen
  4. Sel kipas (bulliform) : menyimpan air pada Graminae contohnya di bambu
  5. Sel kersik : mengandung SO2 = silikat pada tebu
  6. Trikoma rambut dibantang daun buah

Jaringan Dasar (Parenkim) jaringan yang mengisi sebagian besar tubuh tumbuhan
Fungsi : jaringan penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan, seperti daun, batang dan akar
Karakteristik :

  1. Berukuran besar
  2. Rongga antar ruang antar sel besar
  3. Vakuola besar berisi zat hasil metabolit sekunder tumbuhan

Penjelasan Jaringan

Berdasarkan fungsinya, parenkim terdiri dari :

  1. Parenkim fotosintesis/asimilasi (klorenkim) : contoh pada daun disebut mesofil yang terdiri mesofil palisade dan mesofil spons
  2. Parenkim penyimpan cadangan makanan : contoh pada umbi tanaman wortel
  3. Parenkim penyimpan air : contoh pada batang sekulen kaktus
  4. Parenkim udara (aerenkim) : contoh pada tumbuhan air (trratai dan eceng gondok)

Jaringan Penyokong atau Penguat (stereon) ->  jaringan penguat struktur tumbuhan


Jaringan Pembuluh atau Pengangkut (vasikuler)

Penjelasan Jaringan

Organ Tumbuhan

Akar
Fungsi : menyerap air dan mineral dari dalam tanah, memperkokoh berdirinya batang, menympan cadangan makanan, dan alat perkembangbiakan vegetatif. Stuktur morfologi : batang akar, cabang akar, rambut akar, dan tudung akar (kaliptra) Stuktur anatomi dari luar ke dalam : epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

Batang
Fungsi : mentransportasikan air, mineral, dan makanan hasil fotosintesis, sebagai penyangga daun, bunga, dan buah, tempat menyimpan cadangan makanan, dan alat perkembangan vegetatif.

Stuktur morfologi : ada 3 tipe, yaitu kalamus (rumput), herba, dan berkayu. Stuktur anatomidari luar ke dalam : epidermis, korteks, dan stele (silinder pusat). Pada batang monokotil, korteks dan stele tertutup oleh berkas pembuluh yang tersebar acak ; pada batang dikotil, stele tersusun dari jaringan primer, yaitu xilem dan floem primer, kambium vaskular, dan empulur, serta jaringan sekunder, yaitu xilem dan floem sekunder, gabus (felem), dan kambium gabus (felogen). Berkas pembuluh tersusun teratur.

Daun
Fungsi : melakukan fotosintesis, menyimpan makanan, alat transpirasi, dan alat perkembang biakan vegetatif.
Stuktur morfologi : helai daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius).
Stuktur anatomi : epidermis atas, parenkima (mesofil daun, terdiri atas jaringan palisade dan jaringan spons), berkas pengakut (xilem dan floem), dan epidermis bawah.

Bunga
Fungsi : perkembangbiakan generatif.
Stuktur morfologi : kelopak sebagai pelindung kuncup bunga, mahkota sebagai alat perhiasan, benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, dan putik sebagai alat perkembangbiakan betina.

Perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil ditunjukan pada tabel berikut.

Penjelasan Jaringan

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”full_width_background” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none” shape_type=””][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/6″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][/vc_column][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”2/3″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][carousel script=”owl_carousel” desktop_cols=”1″ desktop_small_cols=”1″ tablet_cols=”1″ mobile_cols=”1″ column_padding=”0″ loop=”true” autorotate=”true” autorotation_speed=”7500″][item id=”1602208847682-5″ tab_id=”1602208847683-0″ title=”Item”][image_with_animation image_url=”10076″ alignment=”” animation=”Fade In” img_link_target=”_blank” hover_animation=”none” border_radius=”none” box_shadow=”none” image_loading=”default” max_width=”100%” max_width_mobile=”default” img_link=”https://eduline-privat.com/”][/item][item id=”1602208847782-6″ tab_id=”1602208847783-10″ title=”Item”][image_with_animation image_url=”10075″ alignment=”” animation=”Fade In” img_link_target=”_blank” hover_animation=”none” border_radius=”none” box_shadow=”none” image_loading=”default” max_width=”100%” max_width_mobile=”default” img_link=”https://eduline-privat.com/bimbel-camp-kedokteran/”][/item][item id=”1602208847852-3″ tab_id=”1602208847854-0″ title=”Item”][image_with_animation image_url=”10074″ alignment=”” animation=”Fade In” img_link_target=”_blank” hover_animation=”none” border_radius=”none” box_shadow=”none” image_loading=”default” max_width=”100%” max_width_mobile=”default” img_link=”https://eduline-privat.com/camp-sbmptn/”][/item][/carousel][/vc_column][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/6″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”full_width_content” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none” shape_type=””][vc_column column_padding=”padding-2-percent” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”small_depth” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Sel tumbuhan memilki sifat totipotensi yang dapat dimanfaatkan untuk perbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan, yaitu menumbuhkan sel atau jaringan pada medium nutrien dalam kondisi aseptik. Jaringan yang dikultur disebut ekspan. Ekspan umumnya diambil dari jaringan ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup aksilar (ketiak daun). Kultur jaringan menghasilkan tanaman identik dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat.

Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Hewan
Jaringan Epitel

Jaringan epitelium terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran. Beberapa jaringan epitelium melapisi permukaan organ tubuh bagian dalam dan dibentuk untuk melaksanakan fungsi absorbsi dan proteksi. Beberapa jaringan epitelium berfungsi sebagai kelenjar. Organ yang berperan dalam pengambilan dan penyerapan zat kimia akan mempunyai permukaan epitelium yang luas, misalnya paru-paru, usus halus, dan ginjal. Sel-sel epitelium terikat satu sama lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel. Sel-sel jaringan epitelium melekat pada lamina basalis yang berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di bawahnya.

Jaringan Ikat/Penunjang
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderma embrio. Fungsi jaringan ikat adalah melekatkan jaringan satu dengan yang lainnya, membungkus organ, mengisi romgga di antara organ-organ, dan membentuk sistem imunitas.
Jaringan ikat terdiri atas 3 komponen utama, yaitu sel, serabut, dan zat dasar.

  1. Sel. Sel-sel penyusun jaringan ikat adalah sebagai berikut.
  2. Serabut/serat. Serabut yang menyusun jaringan ikat adalah sebagai berikut.
  3. Zat dasar jaringan ikat berupa bahan homogen setengah cair, terdiri atasasam mukopolisakarida yang mengandung asam hialuronat, berfungsi sebagai pengikat air, pelumas, dan peredam benturan.

Tabel Macam-Macam Jaringan Ikat

Penjelasan Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki serabut miofibril tersusun atas aktin dan myosin.
Fungsi : alat gerak aktif
Sifat : kontraksi dan relaksasi

Penjelasan Jaringan Saraf
Berfungsi mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh, tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri atas dendrit, akson, dan badan sel. Ada 3 macam neuron, yaitu neuron sensori, neuron motor, dan neuron asosiasi.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Sel

Panggil Guru Sekarang
[/vc_column_text][gravityform id=”110″ title=”false” description=”false” ajax=”false”][/vc_column][/vc_row]