Tan Malaka pernah berucap, Tujuan pendidikan adalah untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhatikan setiap perasaan. Lalu Apakah ada kaitannya dengan Kemerdekaan itu sendiri.
17 Agustus 1945, Tahun ke-76 Indonesia membebaskan bangsanya dari penjajah, terlepas konflik dan penderitaan dari dirampasnya HAK dan kebebasan lainnya di Negara sendiri, hingga pada tahun 2021 frekuensi kemerdekaan di mata rakyat Indonesia masih terlihat menggebu-gebu bagaikan tak habisnya bersyukur atas nikmat Allah SWT yang pada akhirnya membiarkan Indonesia untuk berdiri dengan adil dan bermartabat, menegakkan kesatuan pancasila di tanahnya sendiri dan mewujudkan salah satu cita-cita perjuangan bangsa yakni bergerak bersama membangun citra pendidikan yang bisa dirasakan untuk seluruh kalangan dan generasi muda Indonesia.
Namun pada faktanya, yang dikutip dari Badan Pusat Statistik, sejak tahun 2010 IPM Indonesia terus tumbuh secara konsisten. Pada tahun 2020 pertumbuhan IPM di tingkat nasional daerah menghadapi tantangan dengan tumbuh melambat akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan sebagian besar negara di dunia. Perlambatan pertumbuhan IPM umumnya disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan umur harapan hidup dan pendidikan, serta menurunnya pengeluaran riil per kapita sebagai akibat dari kontraksi pertumbuhan ekonomi. Dalam kontraksi pendidikan yang menurun, mungkin saja indeks pencapaiannya belum stabil dikarenakan tidak semua sadar akan pentingnya pendidikan, jam sekolah yang berubah hingga cara belajar yang dilakukan secara Online (daring) sehingga merasa jika hal ini dapat dikesampingkan saja, lantas kalau seperti ini bagaimana kita bisa menyiapkan amunisi untuk bekal dan berperang dengan pertumbuhan pendidikan di negara lain?
Pertanyaan itu yang harus digali terus menerus untuk saling mengingatkan, memotivasi diri, dan sadar akan tantangan dimasa depan. Peranan orangtua, keluarga dan strategi untuk memaksimalkan pendidikan perlu disusun dengan signifikan, agar benar-benar merasa bahwa memang kita sudah benar-benar Merdeka, bukan hanya status saja. Pada Tan Malaka kita setuju bahwa setiap pendidikan adalah untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, dan memperhatikan setiap perasaan dan menjadi tombak untuk kemerdekaan di masa yang akan datang.