Tips Lolos Tes Psikotes

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Tips Lolos Tes Psikotes

tips lolos tes psikotes

 

Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi mahasiswa atau  para pelamar kerja. Penulis juga pernah menghadapi hal serupa,untuk kemudian harus bangkit melalui proses “learning by doing”. Penulis bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share
berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan
mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:

  1. Tes Logika Aritmatika.

Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini
adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu
(dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan
pola tersebut. Tipsnya:

1) jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan
matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun
adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan,
pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.

2) Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda
pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah
dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.

  1. Tes Logika Penalaran.

Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi.
Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami polapola
kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi
berdasarkan pola anda tersebut: Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentukbentuk
yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.Contoh:

  1. Analog Verbal Test.

Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog
suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah
kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa membypass-
nya dengan menghafal soal dan jawaban.

  1. Kraeplien/Pauli.

Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara
membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk
menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan
menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan,
sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan
dalam mengerjakan suatu pekerjaan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]