Sebelum Jadi Mahasiswa FK Wajib Tahu Perbedaan Sistem Blok dan SKS

Memasuki perkuliahan kedokteran tentu harus memiliki persiapan yang sangat matang termasuk dalam hal pengetahuan dan keterampilan. Tetapi tahukah kamu bahwa setiap fakultas kedokteran di beberapa universitas menerapkan sistem pembelajaran yang berbeda? Yuk kita bahas

Bagi Anda yang ingin lulus masuk Fakultas Kedokteran bersama educate kami siap membantu Anda mewujudkan impian Anda menjadi seorang dokter. klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut dan daftar sekarang!

Apa itu Sistem Blok?

Dalam sistem blok penjadwalan kuliahnya biasanya berbeda tiap minggunya. Pada sistem ini mahasiswa juga tidak bisa memilih sendiri kelas maupun dosen yang akan mengajar. Umumnya, satu dosen pun hanya mengajar satu mata kuliah. Dalam satu blok kurun waktu yang dibutuhkan itu berbeda-beda. Bisa 5 – 7 minggu untuk tiap bloknya.

Pada sistem blok, selain ada kelas besar seperti sistem SKS pada umumnya, juga terdapat kelas tutorial (diskusi kelompok), skill lab (keterampilan medis), dan praktikum. Nantinya pada akhir blok hasil pembelajaran di kelas, tutorial, skill lab, dan praktikum akan diujiankan pada tes tulis, ujian lisan, ujian keterampilan medis (OSCE), dan ujian praktikum.

Keunggulan Sistem Blok

Keunggulan dari sistem blok adalah saat menghadapi ujian. Yang mana mahasiswa hanya belajar untuk satu blok saja. Sebagai contoh, saat mempelajari di blok jantung, otomatis kamu hanya mempelajari anatomi, histologi, fisiologi, dan hal-hal yang berhubungan dengan jantung saja sehingga pada akhir blok kamu hanya ujian materi jantung saja. 

Kekurangan Sistem Blok

Adapun kekurangan pada sistem blok ini adalah ujian yang cukup banyak. Bayangkan saja satu blok itu bisa lebih dari tiga kali ujian. Ujian tulis, ujian praktikum, OSCE, hingga ujian lisan. 

Apa itu SKS?

SKS merupakan singkatan dari Satuan Kredit Semester yang mana artinya menunjukkan bobot atau beban studi pada suatu mata kuliah. Mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan sebagai ukuran besarnya beban studi mahasiswa, pengakuan atas keberhasilan usaha belajar mahasiswa, besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk menyelesaikan suatu program, baik program semesteran maupun program lengkap, dan besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.

Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Misalnya program sarjana (S1) mempersyaratkan mahasiswanya untuk menyelesaikan 144 – 160 SKS.

Keunggulan Sistem SKS

Sistem SKS memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah  kamu berkesempatan untuk menentukan sendiri mata kuliah yang ingin kamu ambil. Kamu dapat mengaturnya untuk mengambil mata kuliah pilihan yang sesuai dengan minat dan bakatmu.

Kekurangan Sistem SKS

Sementara kekurangan pada sistem ini adalah kamu bisa saja tidak mendapatkan mata kuliah yang kamu inginkan saat menyusun KRS. Hal tersebut biasanya terjadi jika kelas pada mata kuliah tersebut sudah penuh dan tidak dibuka kelas tambahan.

Nah sekarang sudah paham jab mengenai sistem blok dan SKS? Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mempersiapkan diri memasuki kuliah kedokteran. Semangat calon dokter!