Penjelasan Plantae Part 2

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none” offset=”vc_hidden-lg vc_hidden-md vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_column_text]

Belajar Online Biologi Plantae Bersama Bimbel Educate

Belajar Online Biologi Plantae merupakan Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Tumbuhan berbiji memiliki organ vegetatif[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Penjelasan Plantae Part 2

Penjelasan Plantae berikutnya adalah Spermathophyta (tumbuhan berbiji). Diartikel sebelumnya kita sudah membahas tentang Bryophyta (Lumut) & Pteridophyta (Tumbuhan Paku) Jika kalian belum baca artikel sebelumnya silahkan baca disini yaa Penjelasan Tentang Plantae Part 1

SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)

Ciri-Ciri

Tumbuhan berbiji memiliki organ vegetatif berupa akar, batang, dan daun sejati yang dilengkapi dengan sistem pembuluh angkut (floem dan xilem). Alat reproduksi berupa biji yang mengandung embrio dan cadangan makanan, generasi sporofit bersifat dominan.

Cara Reproduksi

Tumbuhan berbiji bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual (generatif). Reproduksi vegetatif alami dapat terjadi melalui akar tinggal/rimpang/rizom, geragih/stolon, umbi lapis, tunas, umbi batang, daun/tunas adventif, dan kormus. Reproduksi vegetatif buatan dapat terjadi melalui cangkok, okulasi, sambung, setek, runduk, dan teknik kultur jaringan tanaman. Perkembangbiakan generatif diawali dengan penyerbukan (polinasi).

Klasifikasi

Tumbuhan berbiji dibedakan dalam dua kelompok, yaitu Gymnosperma (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae tumbuhan berbiji tertutup).
Gymnospermae

  • Ciri-ciri : daun sempit, tegak dan kaku, berakar tunggang, tidak memiliki bunga yang sesungguhnya melainkan berbentuk strobilus, bakal biji tidak terlindungi daging buah, pembuahan terjadi secara tunggal, habitus .
  • Daur hidup gymnospermae mirip dengan tumbuhan paku heterospora. Generasi sporofit menghasilkan mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) yang mengandung serbuk sari. Megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina) yang menghasilkan sel telur. Generasi gametofit ditandai dengan menempelnya serbuk sari (penyerbukan) yang kemudian diikuti dengan pembuahan sel telur oleh sperma. Pembuahan yang terjadi merupakan pembuahan tunggal. Zigot hasil pembuahan tersebut berkembang menjadi embrio dan biji.

Plantae adalah

Klasifikasi:

Gymnospermae diklasifikasikan ke dalam 4 kelas, yaitu:

Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)

Ciri-ciri:

berdaun lebar tunggal dan majemuk, bakal biji terlindungi daun buah, akar tunggang dan serabut, pembuahan terjadi secara ganda, memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan

Reproduksi :

Daur hidup angiosperma melibatkan generasi gametofit dan generasi sporofit. Pembentukan gametofit betina terjadi di dalam bakal biji melalui pembelahan inti kandung lembaga primer, sedangkan pembentukan gametofit jantan terjadi di dalam kantong sari melalui pembelahan inti mikrospora menjadi 1 sel vegetatif (sel tabung) dan 1 sel sel generatif (sperma). Penyerbukan terjadi saat serbuk sari sampai di kepala putik. Kemudian, terbentuk buluh serbuk sari yang tumbuh melalui putik dan mencapai bakal biji. Melalui buluh serbuk sari, sel sperma bergerak mengikuti sel tabung menuju ke bakal biji. Sel sperma akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel sperma (n).

Penjelasan Plantae
Gambar mekanisme pembuahan ganda pada Angisopermae

Pembuahan ganda terjadi saat gametofit jantan mencapai bakal biji, yaitu inti sperma I membuahi ovum membentuk zigot (2n) dan inti sperma II membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperma (3n; triploid). Endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Setelah pembuahan, bakal biji berkembang menjadi biji dan dinding bakal buah menjadi daging buah (secara keseluruhan terbentuk buah).

Klasifikasi:

Berdasarkan jumlah bijinya angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu monokotil dan dikotil.

Berikut adalah manfaat dari Angiospermae.
a. Sebagai sumber bahan makanan:

  1. Sumber karbohidrat: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), gandum (Tritichum sativum)
  2. Sumber protein: kedelai (Glycine max), kacang hijau (Phaseolus radiatus)
  3. Sumber lemak: kelapa (Cocos nucifera), kelapa sawit (Elaeis guineensis)
  4. Sumber bahan sandang misalnya: kapas (Gossypium sp.), rami (Boehmeria sp.), dan rosella (Hibiscus sabdariffa).

b. Bahan obat-obatan, misalnya: kina (Cinchona ledgeriana), kayu putih (Eucaliptus alba), dan kencur (Kaemferia galanga).

c. Penghasil bahan bangunan, kerajinan, dan bahan industri yang lain, misalnya: jati (Tectona grandis), sengon (Albizia sp.), bambu, dan rotan.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]