Anak Susah Bicara? Ini Cara Mengatasinya

Anak Susah Bicara? Ini Cara Mengatasinya

Anak susah bicara merupakan masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para orang tua di zaman sekarang. Terlebih jika anak terlambat bicara di usianya yang sudah mencapai 3 hingga 5 tahun. Di usia tersebut anak memang seharusnya sudah pintar berbicara, bahkan mulai bisa bercerita. Jadi, jika anak masih belum bisa bicara dengan lancar, orang tua wajib untuk mencari tahu apa penyebab dan solusi untuk mengatasi hal ini.

Apakah Penyebabnya?

Pada dasarnya penyebab keterlambatan berbicara pada anak terbagi menjadi tiga, yakni bersifat sentral (gangguan pada otak), genetik (masalah keturunan), atau perifer (alat pendengaran bermasalah). Berikut adalah beberapa penyebab yang umumnya mengakibatkan anak terlambat bicara: 

Anak Susah Bicara

  1. Kurangnya latihan dari orang tua. Berbicara merupakan sebuah kemampuan yang harus rajin dilatih dan dipraktekkan. Di sini orang tua bertugas untuk melatih anaknya belajar berbicara. Sayangnya kini banyak orang tua yang terlalu asyik sendiri dengan gadget-nya sehingga kurang memperhatikan buah hatinya. Padahal anak harus sering diajak berkomunikasi agar kemampuan berbicaranya terus terasah.
  2. Komunikasi dan interaksi dengan orang tua yang kurang tepat. Kesalahan lainnya dari orang tua adalah mengajak anak berbicara tapi lebih kepada instruksi atau perintah. Orang tua kurang memberikan anak untuk berbicara dan mengekspresikan dirinya. Akibatnya, anak jadi kurang mendapatkan cukup kosakata dan membuat kemampuan berbicaranya kurang terasah.
  3. Diajari lebih dari satu bahasa. Selain bahasa ibu, banyak orang tua yang ingin anaknya bisa menguasai bahasa asing sejak kecil. Alhasil sejak anak bayi sudah diperkenalkan dengan lebih dari satu bahasa. Faktanya, beberapa  kasus menunjukkan bahwa anak yang diperkenalkan bahasa bilingual sejak bayi kadang-kadang bisa menjadi susah bicara.
  4. Anak tidak mengalami proses perkembangan secara alami. Misalnya anak usia 9 bulan seharusnya sudah mulai makan makanan yang agak kasar, tetapi malah diberi makanan halus terlalu lama. Hal ini menyebabkan daerah di sekitar mulut dan lidah yang juga digunakan untuk berbicara menjadi kurang terlatih. 
  5. Anak terlalu sering nonton televisi. Aktivitas menonton TV mengakibatkan anak menjadi pendengar pasif dimana ia akan menjadi pihak yang menerima dan tidak terjadi adanya komunikasi dua arah. Sebagai akibatnya, otak kurang mendapatkan stimulasi dari orang tua dan lingkungan yang dapat merangsang kemampuan berbicaranya.

Apakah Solusinya?

Tenang, masih ada solusi bagi anak terlambat bicara di usia 3 hingga 5 tahun. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk membantu anak belajar berbicara:

  • Sering berkomunikasi dengan anak. Langkah mendasar untuk mengasah kemampuan bicara anak adalah dengan sering mengajak ia untuk berkomunikasi. Ingat ya, Bu, berkomunikasi yang artinya membuat anak ikut berbicara, bukan sekedar memberikan perintah saja. Berikan pertanyaan agar ia belajar berpikir dan mencari kata-kata yang tepat. Lakukan sesering mungkin dalam kondisi yang santai tanpa harus membuat anak tegang, karena akan membuat ia ketakutan.
  • Sering bermain bersama. Saat bermain dapat menjadi waktu bagi Ibu dan anak untuk saling berkomunikasi. Seringlah menemani anak saat ia bermain sambil mengajaknya berbicara.
  • Dampingi anak saat menonton televisi. Anak tetap boleh menonton televisi, tapi sebaiknya didampingi oleh Ibu untuk memberikan penjelasan tentang film yang sedang ia tonton. Menonton televisi juga sebaiknya tidak boleh terlalu lama, maksimal 2 jam saja per hari.
  • Playdate bersama dengan teman seusianya. Anak-anak akan mudah terangsang untuk berbicara saat ia berbicara dengan teman-teman seusianya. Ibu pun bisa mengajak anak untuk playdate atau bermain bersama dengan ibu-ibu lain yang memiliki anak sepantaran dengan buah hati.
  • Memberi contoh kata yang benar. Seringkali orang tua mengajak anaknya berbicara dengan kosa kata bayi, seperti cucu, mamam, dan sebagainya. Kebiasaan ini bisa membuat anak untuk berbicara dengan kata-kata yang salah. Jadi sebaiknya berikan anak kosa kata yang benar supaya ia juga terbiasa untuk berbicara dengan benar dan jelas.
  • Perkenalkan bahasa ibu lebih dulu. Anak yang diajari dua bahasa mungkin akan bingung untuk menggunakan bahasa yang mana untuk berbicara. Jadi lebih baik perkenalkan bahasa ibu saja lebih dulu.
  • Gunakan kalimat yang pendek. Bila Ibu berbicara dengan kalimat yang panjang, anak akan kesulitan untuk mengikuti. Gunakan kalimat-kalimat yang pendek saja untuk memudahkan anak mencerna untuk kemudian mengikutinya.
  • Terapi bicara. Langkah terakhir yang bisa Ibu lakukan bagi anak terlambat bicara adalah dengan mengikuti terapi bicara. Tenaga ahli akan mencari tahu apakah penyebab keterlambatan bicara tersebut, kemudian memberikan terapi yang anak butuhkan.

Butuh ketekunan dan kesabaran untuk membantu anak terlambat bicara. Teruslah lakukan cara-cara di atas sesering mungkin, maka perlahan anak pun akan mulai menunjukkan perkembangan. Semangat untuk para orang tua. Semoga buah hati dapat berbicara dengan lancar!

Source; ibudanbalita.com