Penjelasan Kesetimbangan Kimia

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none” offset=”vc_hidden-lg vc_hidden-md vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_column_text]

Belajar Online Kesetimbangan Kimia

Belajar Online Kesetimbangan Kimia Reaksi satu arah (irreversible) atau reaksi tidak dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada satu arah, dan produknya tidak kembali menjadi reaktan.

Belajar Online Kesetimbangan Kimia Reaksi bolak-balik (reversible) atau reaksi dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada dua arah yang berlawanan dalam waktu bersamaan.

Dalam reaksi bolak-balik, produk dapat berubah menjadi reaktan, dan reaktan dapat berubah menjadi produk (menjadi reaksi yang berlawanan).

Belajar Online Kesetimbangan Kimia, zat di sebelah kiri disebut reaktan dan zat di sebelah kanan disebut produk walaupun zat pada kedua sisi dapat bertindak sebagai reaktan maupun produk.

Belajar Online Kesetimbangan Kimia Reaksi bolak-balik dinyatakan dengan dua panah yang berlawanan arah, menyatakan reaksi maju (ke kanan) dan reaksi balik (ke kiri).
Contoh: reaksi pembentukan amonia merupakan reaksi kesetimbangan, dapat ditulis sebagai berikut:
N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)

Reaksi bolak-balik sempurna terjadi dalam sistem tertutup, karena tidak terjadi penambahan atau pengeluaran zat, keluarnya panas/kalor dari sistem, hilangnya gas yang terbentuk, dan sebagainya.

Reaksi dikatakan setimbang atau mencapai Belajar Online Kesetimbangan Kimiaapabila:
1) Reaksi bolak-balik yang mengandung zat berwujud gas terjadi dalam sistem tertutup.
2) Ketika konsentrasi seluruh zat nilainya tetap.
3) Ketika laju reaksi maju (v1) sama dengan laju reaksi balik (v2).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

  • Reaksi satu arah (irreversible) atau reaksi tidak dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada satu arah, dan produknya tidak kembali menjadi reaktan.
  • Reaksi bolak-balik (reversible) atau reaksi dapat balik adalah reaksi yang terjadi pada dua arah yang berlawanan dalam waktu bersamaan.
  • Dalam reaksi bolak-balik, produk dapat berubah menjadi reaktan, dan reaktan dapat berubah menjadi produk (menjadi reaksi yang berlawanan).
  • Pada kesetimbangan kimia, zat di sebelah kiri disebut reaktan dan zat di sebelah kanan disebut produk walaupun zat pada kedua sisi dapat bertindak sebagai reaktan maupun produk.
  • Reaksi bolak-balik dinyatakan dengan dua panah yang berlawanan arah, menyatakan reaksi maju (ke kanan) dan reaksi balik (ke kiri).
    Contoh: reaksi pembentukan amonia merupakan reaksi kesetimbangan, dapat ditulis sebagai berikut:
    N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
  • Reaksi bolak-balik sempurna terjadi dalam sistem tertutup, karena tidak terjadi penambahan atau pengeluaran zat, keluarnya panas/kalor dari sistem, hilangnya gas yang terbentuk, dan sebagainya.
  • Reaksi dikatakan setimbang atau mencapai kesetimbangan apabila:
    1) Reaksi bolak-balik yang mengandung zat berwujud gas terjadi dalam sistem tertutup.
    2) Ketika konsentrasi seluruh zat nilainya tetap.
    3) Ketika laju reaksi maju (v1) sama dengan laju reaksi balik (v2).
    Contoh:
    Pada reaksi kesetimbangan berikut,
    N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
    keadaan setimbang terjadi ketika:

Belajar Online Kesetimbangan Kimia

  • Pada kesetimbangan kimia, ikatan akan terputus atau terbentuk seiring dengan maju-mundurnya atom di antara molekul reaktan dan produk.
  • Kesetimbangan kimia bersifat dinamis karena walaupun keadaan sudah setimbang, reaksi tetap berlangsung pada tingkat mikroskopis (molekul).
  • Reaksi mikroskopis tidak tampak karena v1 sama dengan v2, sehingga seakan-akan reaksi sudah berhenti.
  • Kesetimbangan kimia dibagi menjadi dua:
    Kesetimbangan homogen (satu wujud/fase)
    Contoh:
    Gas N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g)
    2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3(g)
    Larutan NH4OH (aq) ⇌ NH4
    + (aq) + OH- (aq)
    CH3COOH (aq) ⇌ CH3COO- (aq)+ H+ (aq)
    Kesetimbangan heterogen (lebih dari satu fase)
    Contoh:

    Dua fase CaCO3 (s) ⇌ CaO (s) + CO2 (g)
    Ag2CrO4 (s) ⇌ 2Ag+ (aq) + CrO4
    2-(aq)
    BaSO4 (s) ⇌ Ba2+ (aq) + SO4
    2- (aq)
    Tiga fase Ca(HCO3)2 (aq) ⇌ CaCO3 (s)+ H2O (l) + CO2 (g)

Reaksi Kesetimbangan

  1. Kesetimbangan disosiasi adalah reaksi kesetimbangan yang menguraikan suatu zat menjadi zat lain, dan reaksi baliknya adalah kesetimbangan asosiasi/pembentukan.
  2. Derajat disosiasi adalah perbandingan jumlah mol terdisosiasi (bereaksi) dengan jumlah mol zat sebelum terdisosiasi (mula-mula).
  3. Derajat disosiasi nilainya berkisar 0 ≤ α ≤ 1.
     Jika nilai α = 0, maka tidak ada penguraian.
     Jika nilai α = 1, maka zat terurai seluruhnya.
     Jika nilai 0 < α < 1, maka zat terurai sebagian (setimbang).
    Contoh:
    Dalam reaksi kesetimbangan disosiasi N2O4 menjadi NO2, perbandingan mol N2O4 dengan NO2 dalam
    keadaan setimbang berturut-turut 3:2. Berapakah derajat disosiasi N2O4?
    Jawab:
    Belajar Online Kesetimbangan Kimia

Konstanta Kesetimbangan

  1. Menurut Guldberg dan Wange yang menjelaskan hukum kesetimbangan: “Hasil kali konsentrasi zat-zat di sebelah kanan yang dipangkatkan dengan koefisiennya, dan dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat di sebelah kiri yang dipangkatkan dengan koefisiennya memiliki harga tertentu pada suhu tetap.”
  2. Persamaan konstanta kesetimbangan yang dapat dibentuk menurut hukum diatas:
  3. Konstanta kesetimbangan terdiri dari:
     Konstanta konsentrasi (Kc), konstanta kesetimbangan yang dipengaruhi konsentrasi.
     Konstanta tekanan (Kp), konstanta kesetimbangan yang dipengaruhi tekanan.
  4. Konstanta kesetimbangan akan berubah bila suhu diubah, dan tetap bila suhu tidak berubah.
     Pada reaksi endoterm, nilai konstantanya berbanding lurus dengan suhu.
     Pada reaksi eksoterm, nilai konstantanya berbanding terbalik dengan suhu.
  5. Konstanta konsentrasi (Kc) dipengaruhi oleh konsentrasi zat yang berwujud larutan (aq) dan gas (g).
  6. Jika reaksi mengandung zat berwujud padat dan cair, maka pangkat konsentrasi zatnya nol, karena zat padat dan cair tidak memiliki konsentrasi.
    Contoh:
    Pada reaksi berikut, konstanta konsentrasinya:
  7. Konstanta tekanan (Kp) dipengaruhi oleh tekanan zat-zat yang berwujud gas (g).
  8. Jika reaksi mengandung zat berwujud selain gas, maka pangkat tekanan zatnya nol, karena zat selain gas tidak memiliki tekanan.
    Contoh:
    Pada reaksi berikut, konstanta tekanannya:
  9. Tekanan parsial gas dapat dihitung:
  10. Konstanta kesetimbangan tidak perlu menggunakan satuan.
  11. Konstanta konsentrasi dengan konstanta tekanan dapat dihubungkan melalui persamaan gas ideal
    pada suhu sama, dapat dirumuskan:
    Kp = Kc(RT)Δn
    R = tetapan gas ideal (0,082 L.atm/mol.K)
    T = suhu (K)
    Δn = selisih jumlah koefisien di kanan dengan jumlah koefisien di kiri
    Contoh:
    Pada reaksi kesetimbangan berikut:
    2NO (g) + O2 (g) ⇌ 2NO2 (g)
    Mempunyai harga konstanta konsentrasi sebesar 0,25 pada suhu 17°C. Berapa harga konstanta
    tekanan reaksi tersebut pada suhu yang sama?
    Jawab:
    Δn = 2 – 3 = –1
    Kp = 0,25.(0,082 (17+273))-1
    Kp = 0,25 : 23,78 = 0,010513 = 1,05 x 10-2

Konstanta Reaksi Kesetimbangan antar Reaksi Terkait

Reaksi kesetimbangan yang berkaitan nilai konstanta kesetimbangannya dapat berubah menurut ketentuan-ketentuan berikut:

  1. Jika reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga Kc juga dibalik.
    Contoh:
    Belajar Online Kesetimbangan Kimia
  2. Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikali faktor n, maka harga Kc dipangkat n.
    Contoh:
    Belajar Online Kesetimbangan Kimia
  3. Jika reaksi-reaksi yang berkaitan dijumlah, maka harga Kc total adalah hasil kali Kc dari reaksireaksi
    yang dijumlah.
    Contoh:
    Nilai Kc reaksi A + B qe E + F yang melalui tahap berikut adalah,
    A + B ⇌ C + D        Kc = 3,5
    C ⇌ E                       Kc = 2
    D ⇌ F                       Kc = 1,5 +
    A + B ⇌ E + F        Kc = 3,5. 2. 1,5 = 10,5

Makna Konstanta Kesetimbangan

  1. Tetapan kesetimbangan dapat menunjukkan seberapa jauh suatu reaksi tuntas.
  2. Nilai Kc dan Kp ditentukan dengan konsentrasi/tekanan zat-zat disebelah kanan sebagai pembilang, dan konsentrasi/tekanan zat-zat disebelah kiri sebagai penyebut.
  3. Nilai Kc dan Kp yang besar menunjukkan reaksi ke kanan berlangsung hampir berlangsung tuntas/sempurna (jumlah zat di kanan besar dan di kiri kecil).
    Contoh:
  4. dapat dikatakan reaksi menghasilkan banyak XY (X2 dan Y2 jumlahnya sedikit), sehingga berlangsung tuntas, karena nilai Kc nya besar.
  5. Nilai Kc dan Kp yang kecil menunjukkan reaksi ke kanan berlangsung tidak tuntas (jumlah zat di kiri besar dan di kanan kecil).
    Contoh:
    Pada reaksi A (g) + B (g) ⇌ AB (g) Kc = 8,0 x 10-17
    dapat dikatakan reaksi hanya menghasilkan sedikit AB (A dan B jumlahnya banyak) sehingga reaksi
    tidak tuntas, karena nilai Kc nya kecil.
  6. Tetapan kesetimbangan juga dapat meramalkan arah reaksi.
  7. Bila seluruh zat di kiri dan kanan dicampurkan, maka reaksi harus berlangsung ke kanan atau ke kiri untuk mencapai keadaan setimbang, dan dapat dilakukan dengan mengecek kuosien reaksi (Qc).
  8. Kuosien reaksi (Qc) adalah nilai yang bentuk persamaannya sama dengan konstanta kesetimbangan (Kc).
  9. Makna nilai kuosien reaksi:
    1) Jika Qc = Kc, berarti reaksi setimbang.
    2) Jika Qc < Kc, berarti reaksi spontan berlangsung ke kanan sampai setimbang.
    3) Jika Qc > Kc, berarti reaksi spontan berlangsung ke kiri sampai setimbang.
    Contoh:
    Diketahui reaksi X2 (g) + Y2 (g) ⇌ 2XY (g) memiliki Kc sebesar 1 x 10-2. Pada suatu percobaan,
    dicampurkan 2 mol X2, 2 mol Y2, dan 3 mol XY dalam ruang bervolume 10 L. Apakah campuran itu
    setimbang? Bila tidak, ke arah mana reaksi berlangsung spontan? Berapakah konsentrasi X2 dan XY
    setelah mencapai kesetimbangan?
    Jawab:

    Ternyata Qc > Kc (tidak setimbang), maka agar setimbang, zat di kiri harus bertambah atau zat di
    kanan harus berkurang, sehingga reaksi spontan berlangsung ke kiri sampai setimbang.
    Keadaan reaksi:

    Agar reaksi setimbang, berarti kita harus membuat kuosien reaksi nilainya menjadi sama dengan Kc,
    yaitu 1 x 10-2.

    Jadi, konsentrasi X2 dan XY adalah:
    [X2] = 0,2 + a = 0,2 + 0,133 = 0,333 M
    [XY] = 0,3 – 2a = 0,3 – 2(0,133) = 0,034 M

Pergeseran Kesetimbangan

  • Azas Le Chatelier menjelaskan bagaimana terjadinya pergeseran kesetimbangan. “Bila suatu kesetimbangan diberikan suatu aksi/tindakan, maka sistem tersebut akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi aksi tersebut.”
  • Pergeseran kesetimbangan tidak mengubah nilai Kc dan Kp, kecuali suhu pada sistem kesetimbangan berubah.
  • Konsep pergeseran kesetimbangan:
     Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri apabila zat di kiri bertambah atau zat di kanan berkurang.
     Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan apabila zat di kanan bertambah atau zat di kiri berkurang.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan:
    Belajar Online Kesetimbangan Kimia
  • Konsentrasi larutan dan volume larutan saling berbanding terbalik, konsentrasi dapat diperkecil dengan menambah volume pelarut, dan konsentrasi dapat diperbesar dengan mengurangi volume pelarut.
  • Konsentrasi pereaksi dapat diubah dengan:
    1) Mengubah jumlah zat salah satu pereaksi (parsial) atau seluruhnya.
    2) Menambahkan zat yang dapat mengikat pereaksi, sehingga pereaksi berkurang.
    3) Menambahkan air sebagai pelarut/ penambah volume.
  • Berdasarkan ketampakan zat pada reaksi, kesetimbangan:
    1) Bergeser ke kiri apabila warna zat di sebelah kiri lebih dominan (jumlahnya banyak).
    2) Bergeser ke kanan apabila warna zat di sebelah kanan lebih dominan (jumlahnya banyak).
    a) Jika konsentrasi salah satu pereaksi/ larutan ditambah, reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut dan kesetimbangan bergeser ke arah lawan.
    b.) Jika konsentrasi salah satu pereaksi/ larutan dikurang, reaksi sistem adalah menambah komponen tersebut kesetimbangan bergeser ke diri sendiri.
    c) Jika konsentrasi larutan total ditambah (volume diperkecil), kesetimbangan bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
    d) Jika konsentrasi larutan total dikurang (volume diperbesar), kesetimbangan bergeser ke
    ruas yang jumlah koefisiennya lebih besar.
    Catatan: Koefisien yang dijumlah adalah koefisien zat larutan saja (untuk sistem larutan).
  • Tekanan dan volume gas saling berbanding terbalik, tekanan dapat diperkecil dengan menambah volume gas, dan tekanan dapat diperbesar dengan mengurangi volume gas.
     Jika tekanan gas diperbesar (volume gas diperkecil), kesetimbangan bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
     Jika tekanan gas diperkecil (volume gas diperbesar), kesetimbangan bergeser ke ruas yang jumlah koefisiennya lebih besar.
    Catatan: Koefisien yang dijumlah adalah koefisien zat gas saja (untuk sistem gas).
  • Suhu menggeser kesetimbangan dengan:
     Jika suhu dinaikkan, sistem akan menurunkan suhu dan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm.
     Jika suhu diturunkan, sistem akan menaikkan suhu dan kesetimbangan bergeser ke arah reaksi eksoterm.
  • Katalis mempercepat laju reaksi karena menurunkan energi aktivasi reaksi. Oleh karena itu, katalis mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik, sehingga mempercepat keadaan setimbang, namun tidak menggeser/ mengubah komposisi kesetimbangan.

Penerapan Kesetimbangan Kimia

Dalam industri, reaksi kesetimbangan dibuat sedemikian rupa sehingga menggeser kesetimbangan ke arah produk, dengan cara sesederhana mungkin dan seefisien mungkin.

  • Pembuatan amonia menurut proses Haber- Bosch yang optimum dilakukan dengan menurut reaksi:
    N2 (g) + 3H2 (g) ⇌ 2NH3 (g) ΔH = -92,4 kJ
    1) Katalis yang digunakan adalah serbuk Fe.
    2) Suhu dibuat tinggi.
    Sebenarnya, kesetimbangan akan bergeser ke kanan bila suhu dibuat rendah. Akan tetapi, katalis hanya bekerja pada suhu tinggi, sehingga tidak dibuat rendah.
    3) Tekanan dibuat tinggi.
    Agar kesetimbangan bergeser ke kanan (NH3 bertambah), tekanan dibuat tinggi. Selain itu, untuk mengurangi reaksi balik, amonia yang terbentuk segera dipisahkan.
  • Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak dilakukan dengan tahapan:
    1) Pembakaran belerang
    S (s) + O2 (g) → SO2 (g)2) Oksidasi belerang dioksida menjadi belerang trioksida
    2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g) ΔH = -197 kJ3) Pelarutan belerang trioksida dalam asam sulfat pekat menjadi asam pirosulfat
    SO3 (s) + H2SO4 (aq) → H2S2O7 (l)

    4) Asam pirosulfat direaksikan dengan air menjadi asam sulfat pekat
    H2S2O7 (l) + H2O (l) → H2SO4 (aq)

  • Tahapan yang utama adalah tahapan kedua yang mengandung reaksi kesetimbangan.
  • Reaksi kesetimbangan pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak yang optimum setelah
    diteliti adalah dilakukan dalam suhu sekitar 500°C, tekanan normal (1 atm), dan dengan katalis V2O5.
    Alasan dari perlakuan diatas antara lain:
    1) Seharusnya suhu dibuat rendah agar menggeser ketimbangan ke kanan, namun menurut proses ini dibuat tinggi. Hal ini dilakukan karena reaksi berlangsung dengan baik pada suhu tinggi dibanding pada suhu rendah.
    2) Selain itu, suhu tinggi dapat mengaktifkan kerja katalis V2O5, sehingga mempercepat keadaan setimbang.
    3) Seharusnya tekanan diperbesar, namun perbesaran tekanan tidak seimbang dengan hasil yang memadai, sehingga tekanan normal (1 atm) yang digunakan.

Baca Juga : Penjelasan Laju Reaksi Secara Lengkap

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]