Tips Lolos Tes Kesehatan

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Tips Lolos Tes Kesehatan

tips lolos tes kesehatan

Test Kesehatan merupakan salah satu bagian dari test masuk sekolah kedinasan(Perguruan Tinggi Kedinasan) yang memakan banyak korban setiap tahunnya,jadi sangat banyak orang yang kecewa setiap tahunnya karena ketika sudah berhasil melewati test Akademik mereka harus menghenstikan perjuangannya di test Kesehatan.

Test kesehatan tiap Sekolah Kedinasan berbeda-beda ada yang sangat ketat dan ada juga yang tidak terlalu ketat.

Test kesehatan terdiri atas 
1.Anamnesis
2.Pemeriksaan Fisik
3.Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis
Penjelasan tentang riwayat penyakit baik pada diri sendiri maupun keluarga yang saat ini atau sebelumnya pernah diderita.
Termasuk penjelasan tentang penyakit yang sifatnya diturunkan (contoh:
Asma, hypertensi) maupun tindakan pembedahan yang pernah dijalani.Dan juga riwayat penyakit orang tua dan saudara.

Anamnesis bukanlah hal yang sulit karena hanya disuruh mengisi data riwayat penyakit kita dan riwayat penyakit keluarga.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu dari bagian test kesehatan di sekolah kedinasan disini saya akan memberitahu batas wajar dan tidak wajar dalam test kesehatan,tapi tidak semua sekolah kedinasan menetapkan standarisasi yang sama seperti AKMIL dan AKPOL yang terkenal test kesehatan yang sangat ketat.

Jadi semua ini belum tentu di periksa,tapi jika anda ingin semua aman dan berjalan lancar ketika untuk melewati test sekolah kedinasan atau test masuk kerja seperti BUMN,ada baiknya mencermati hal-hal yang perlu diperbaiki,biar lulus dengan mulus.

1.Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan dan berat dilakukan dengan menggunakan alat disamping.Alat ini akan mengetahui sekaligus tinggi badan dan massa tubuh.

Setiap sekolah kedinasan memiliki standar tinggi badan yang berbeda-beda:
1.Tinggi badan minimal putra antara 160-165 cm
2.Tinggi badan minimal putri antara 155-163 cm

Baca Menambah Tinggi Badan
Baca Cara Membuat SKCK

2.Keserasian berat badan dan tinggi badan
Keserasian berat badan dan tinggi badan sering juga disebut Indeks Massa Tubuh(IMT)

Indeks Massa Tubuh dapat diketahui dari=Berat badan(kg) / (Tinggi Badan(meter)

Klasifikasi nilai IMT:
1.<14 kurus=”” p=”” sangat=””>2.15,0-18,4:Kurus
3.18,5-19,9:Kurus ringan
4.20,0-24,9:Normal
5.25,0-26,9:Gemuk ringan
6.27,0-29,9:Gemuk
7.>30,0:Sangat gemuk

Memenuhi syarat:
Katagori kurus s/d gemuk (IMT 15,0-29,9)

3.Mata
1.Visus (tajam penglihatan) minimal 6/20 dengan koreksi maksimal sferis, silindris atau sferosilindris 1,00 dioptri.

2.Tidak diperbolehkan adanya buta warna total. Untuk buta warna parsial masih ditoleransi.

3.Tekanan bola mata normal 6 4) Tidak boleh ditemukan adanya Exophthalmos (bola mata menonjol) maupun enophthalmos (bola mata mengecil). Contoh Exopthalmos dan Enopthalmos

4.Tidak boleh ditemukan adanya Ektropion (Kelopak mata menghadap ke luar), entropion (Kelopak mata melipat ke dalam), maupun simblefaron (Kelopak mata menempel ke bola mata)

5.Tidak boleh ditemukan adanya Ptosis (posisi kelopak mata atas turun).

6.Tidak boleh ditemukan adanya Pterigium yang berat (grade III). Pterigium grade I dan II masih ditoleransi.

7.Tidak boleh ditemukan adanya Sikatriks kornea yang menghalangi penglihatan sentral.

8.Tidak boleh ditemukan adanya Strabismus (mata juling).

4.Tensi
Dinyatakan memenuhi syarat bila tensinya:
1.Tidak kurang dari 90/60 mmHG

2.Tidak lebih dari 140/90mmHG

5.Nadi
1.Memenuhi syarat apabila denyut nadinya antara 50-100 kali/menit

Jadi bisa dihitung sendiri sebelum test pake Stopwatch,gak mesti pake satopwatch pake HP atau jam juga bisa.
Jika hasil nya kurang memuaskan anda dapat memperbaikinya dengan cara olahraga yang teratur.

6.Kepala,Muka, dan Leher 
Kepala
Berikut adalah dua bentuk kepala yang sebelah kiri atau (a1) adalah yang normal sementara yan disebelah kanan (b1) tidak normal.

Ini merupakan bagian termasuk test kesehatan yang ketat jadi tidak semua Sekolah Kedinasan menetapkan kriteria seperti ini.

Muka
Jerawat dan bekas jerawat di wajah bisa berakibat sangat fatal dalam test kesehatan,karena ada sebagian sekolah kedinasan yang menuntut calon mahasiswanya harus sempurna dari atas sampai bawah.

Berikut contoh jerawat di wajah yang berlebihan

Leher

-Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di leher.
-Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (kelenjar gondok).[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]