Tips Anak Mau Belajar Dengan Dukungan Orang Tua

Tips Anak Mau Belajar Dengan Dukungan Orang Tua

Tips Anak Mau belajar

Tips Anak Mau Belajar, yang paling efektif adalah jika ada niat dan dorongan dari dalam diri anak untuk melakukannya. Dorongan untuk belajar ini yang tidak serta merta hadir. Orang tua harus membantu anak untuk mengeluarkan potensi keinginan belajar dari dirinya.

Belajar adalah proses alami manusia untuk memahami sesuatu. Caranya beragam tergantung pada metode belajar yang melekat pada anak. Ada yang auditori (mudah belajar dengan mendengar dongeng, belajar sambil mendengar musik, atau audio), visual (mudah belajar dengan melihat gambar, membaca buku, atau menonton video panduan), dan kinestetik (lebih mudah belajar jika melakukan praktek atau percobaan, atau lewat gerak dan lagu). Nah, simak bagaimana cara anak belajar tanpa ada paksaan dari orang tua.

Penuhi rumah dengan bahan bacaan

Membaca ibarat tangan yang membuka jendela dunia. Bacaan, apa pun bentuknya: buku, koran, bahkan poster bisa mengantar anak melihat keberagaman dunia dan membuka wawasannya. Memenuhi rumah dengan bahan bacaan akan mendorong anak, untuk ingin tahu dan mencari jawaban lewat sumber informasi terbaik. Anak yang suka membaca ilmu pengetahuannya tidak terbatas dan mereka akan haus untuk menambah ilmunya. Tentu saja, untuk membuat anak suka membaca, Orang tua perlu menyediakan bahan bacaan dan memberi contoh minat baca kepada anak.

Dorong anak untuk berani mengeluarkan pendapat

Untuk mengeluarkan pendapat, kita pasti perlu data yang akurat. Itulah sebabnya anak yang didorong untuk berani mengeluarkan pendapat akan selalu punya dorongan untuk belajar lebih banyak. Membiasakan anak untuk mengeluarkan pendapat, membicarakan perasaan, dan membuat keputusan adalah cara terbaik untuk membangun kebiasaan belajar anak. Pertanyaan sesederhana, “Mau makan apa hari ini?” akan membuat anak menganalisa keadaan dan memberi keputusan.

Tunjukan antusiasme terhadap minat anak

Mungkin sekali anak punya hobi atau minat yang sudah ia tunjukan sejak kecil. Tetapi, bisa saja seiring dengan perkembangan sosialnya, minat dan hobinya berubah-ubah. Dukung semua minatnya, jika itu adalah sebuah kegiatan yang bernilai positif. Lakukan hal sederhana, misalnya memberi fasilitas atau mengantar dan menemaninya saat ia menjalankan hobinya. Dukungan kecil ini akan membuat anak termotivasi belajar lebih banyak.

Sediakan alat bantu untuk mempelajari cara belajar yang lain

yakin semua anak yang punya kecenderungan pola belajar kombinasi. Memang akan ada satu cara belajar dominan tetapi dua cara belajar yang lain akan membantu anak memiliki variasi kegiatan sehingga proses belajar semakin menarik. Untuk ini  perlu menyediakan alat bantu. Misalnya, menyediakan aneka pinsil atau spidol warna, audio set, musik berkualitas, atau alat-alat penunjang art&craft.

Tunjukan keseruan mendapat pengetahuan baru

Semakin banyak yang dipelajari anak, maka ia akan semakin tahu mana kegiatan dan bakat yang paling menonjol dari dirinya. Ajaklah anak melakukan hal baru dan tunjukan antusiasme untuk mendampinginya belajar. Misalnya, bisa mengajak mereka berkebun jika sebelumnya tidak pernah melakukannya.

Bertanya mengenai sekolah

Anak sebal kalau ditanya nilai-nilai sekolahnya dan diingatkan untuk mengerjakan PR. Tapi, menanyakan kondisi sekolah, bergosip tentang guru atau teman-temannya akan membuatnya rajin belajar.

Kok, bisa? Ya bayangkan saja, jika bertanya siapa teman anak yang paling sering dimarahi guru dan mengapa.

Ketika anak menyebutkan salah seorang temannya, bisa menyelipkan kata-kata, “Kamu pasti jauh lebih baik daripada temanmu itu.”

Membantu anak membuat jadwal belajar

Anak  masih sangat perlu dibantu untuk melakukan hal-hal yang rumit dan besar. Ia mungkin sudah tahu bahwa ia harus punya jadwal belajar tetapi bingung bagaimana membuatnya. Jadi, sebaiknya membantu dan memberi bimbingan anak untuk membuat jadwal belajar.

Ingatkan jika anak melanggar atau berusaha melanggarnya.

Merayakan pencapaian tertentu

Jika sebelumnya anak tidak bisa memasak nasi goreng, maka ketika ia bisa menyajikan sepiring nasi goreng, berilah penghargaan. Penghargaan, sekecil apa pun, untuk pencapaian, sekecil apa pun akan membuat anak termotivasi. Ia akan terpicu untuk menambah skilnya dan membuat target baru yang membuatnya selalu ingin belajar.

Fokus di kekuatan anak

Anak tidak akan pintar di semua bidang kehidupan. Mungkin ia pintar matematika tetapi tidak pandai olahraga, maka, jangan paksakan ia jago bermain basket. Fokus di bidang yang dikuasai Si Anak dan dorong dirinya untuk meraih prestasi.

Belajar dari kehidupan sehari-hari

Setiap hari adalah lembaran baru buku pelajaran. Tantang anak  untuk mempelajari hal baru yang berbeda setiap hari. Dari hal kecil saja, misalnya hari ini ia ditantang untuk tersenyum pada orang asing, besok ia harus berani mengajak ngobrol, kemudian lusa ia sudah harus dapat informasi dasar mengenai orang tersebut. Di sini ia akan belajar kemampuan komunikasi dan sosialnya. Menarik bukan? Yuk, kita coba sekarang juga!

source; www.popmama.com