Penjelasan Tentang Plantae Part 1

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none” offset=”vc_hidden-lg vc_hidden-md vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_column_text]

Belajar Online Plantae Bersama Bimbel Educate

Belajar Online Plantae adalah kelompok organisme eukariota multiseluler, bersifat autotrof, dan hidupdi daratan. Tumbuhan memiliki dinding sel[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Plantae Adalah kelompok organisme eukariota

Plantae Adalah kelompok organisme eukariota multiseluler, bersifat autotrof, dan hidup di daratan. Tumbuhan memiliki dinding sel dari selulosa, kloroplas mengandung klorofil, dan mengalami metagenesis (pergiliran keturunan antara generasi gametofit (haploid) dengan generasi sporofit (diploid). Dunia plantae terdiri atas 2 kelompok besar, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh (Bryophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Bryophyta beranggotakan lumut, sedangkan Tracheophyta beranggotakan Pteridophyta (paku-pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
BRYOPHYTA (LUMUT)

Ciri-Ciri

Lumut merupakan tumbuhan peralihan antara talus dan cormus. Lumut tidak memiliki sistem pembuluh untuk mengangkat air dan mineral. Fungsi akar diganti oleh rizoid, yaitu untuk melekatkan diri pada substrat serta mengangkat air dan mineral dari tanah ke seluruh bagian tubuh. Sistem pengangkutan zat dilakukan secara difusi. Generasi gametofit lumut lebih dominan dibandingkan generasi sporofit.

Plantae Adalah

Cara Reproduksi

Lumut bereproduksi secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual dilakukan melalui kuncup (gemma), penyebaran spora, dan fragmentasi. Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan sel kelamin betina (ovum) yang hanya berlangsung di dalam air sehingga menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi sporofit (sporogonium) yang menghasilkan spora. Spora lumut yang jatuh pada tempat yang sesuai tumbuh menjadi protonema. Protonema tumbuh dan berkembang menjadi lumut dewasa (general gametofit).

Klasifikasi

  • Lumut hati (Marchantia polimorpha)
  • Lumut tanduk (Anthoceros punctatus)
  • Lumut daun (Sphagnum, Polytrichum commune)

PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)

Ciri-Ciri

Memiliki akar,batang, daun sejati , memiliki xilem floem, akar serabut , batang menjalar di dalam tanah, daun kecil/tebal jarum/tipis, memiliki klorofil/autotroph, reproduksi dengan spora, dan memiliki daun muda yang menggulung. Ada 4 macam daun, yaitu mikorofil (berukuran kecil), makrofil (berukuran besar), sporofil (menghasilkan spora), dan tropofil (untuk berfotosintesis). Biasanya, di permukaan bawah sporofil terdapat sorus, yaitu badan penghasil kotak spora (sporangium). Sorus muda berwarna kuning dan dilindungi oleh suatu selaput, yaitu indusium. Generasi sporofit tumbuhan paku lebih dominan daripada generasi gametofit.

Plantae Adalah

Cara reproduksi
Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dimulai ketika tumbuhan paku muda tumbuh dewasa dan menghasilkan tipe daun sprofil. Pada permukaan bawah dan sporofil terdapat sporangium yang dapat melepaskan spora jika telah matang. Reproduksi seksual terjadi setelah spora yang terlontar keluar dan jatuh ke tanah lembab sehingga berkembang menjadi protalium.

Plantae Adalah
Gambar Metagenesis Tumbuhan Paku

Klasifikasi

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

  1. Paku homospora, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu spora. Ex: Adiantum cuneatum (suplir)
  2. Paku heterospora, yaitu paku yang menghasilkan dua spora berbeda, yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Ex: Marsilea crenata (semanggi)
  3. Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Sering dianggap sebagai peralihan antara paku homospora dan heterospora. Ex: Equisetum debile (paku ekor kuda).

Menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku di dibagi ke dalam:

  • Psilopsida paku purba ex: psilorum
  • Lycopsida paku kawat ex: lycopodium
  • Spenopsida paku ekor kuda ex:Equisetum ramosissimum
  • Pteropsida paku sejati ex:Marsilea crenata, Adiantum frimbriatum

Plantae Adalah

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]