Penjelasan Lengkap tentang Fungi Part 1

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none” offset=”vc_hidden-lg vc_hidden-md vc_hidden-sm vc_hidden-xs”][vc_column_text]

Belajar Online Biologi Fungi Bersama Bimbel Educate

Belajar Online Biologi Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Penjelasan Fungi atau Jamur

Penjelasan Fungi atau Jamur bukanlah tumbuhan, meskipun sepintas tampak seperti tumbuhan. Jamur banyak ditemukan di tempat yang lembab. Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.

Ciri – Ciri Jamur 

Penjelasan Fungi atau Jamur

  1. Eukariota, dinding sel dari kitin.
  2. Umumnya, multiseluler (berfilamen). Jamur filamentus disusun oleh filamen-filamen yang disebut hifa. Hifa ada yang memiliki septa (sekat berpori), disebut hifa bersepta (aseptat) disebut hifa senositik. Kumpulan hifa membentuk miselium, yaitu miselium vegetatif (berfungsi menyerap nutrisi) dan miselium fertil (berfungsi menghasilkan spora). Jamur uniseluler dengan pseudohifa dan tunas disebut jamur ragi (yeast). Misalnya, Candida albicans, Cryptococcus, Rodotolura, dan Saccharomyces cereviseae.
  3. Tidak berklorofil; bersifat heterotrof (sebagai saprofit, parasit, atau simbion). Hifa yang menyerap zat organik pada jamur parasit disebut haustorium, sedangkan pada jamur saprofit disebut rizoid.
  4. Cadangan makanan berupa glikogen.
  5. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual melalui konjugasi hifa, diikuti penyatuan antara gamet jantan dan betina (isogami, anisogami dan oogami), serta pembentukan spora seksual (askospora, basidiospora, dan zigospora). Reproduksi aseksual dengan membentuk spora aseksual, fragmentasi hifa, dan tunas. Spora aseksual terdiri atas konidia, sporangiospora, dan zoospora (spora kembara; planospora).

Klasifikasi Jamur

Pada table 6.1 tampak klasifikasi jamur menurut cara mereproduksi menjadi 5 divisi, yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Divisi Chytridiomycota (Jamur Kitrid)
Divisi Chytridiomycota meliputi beberapa fosil jamur tertua di bumi. Berbeda dengan jamur lainnya, ciri khas kitrid adalah zoospora (spora berflagela) dan hidup di air, contohnya Allomyces dan Chytridium.

Divisi Zygomycota
Ciri-ciri zygomycota adalah sebagai berikut.
a. Membentuk spora seksual berupa zigospora yang berdinding tebal.
b. Disusun oleh hifa senositik. Ada 3 macam hifa, yaitu rizoid (seperti akar), stolon (anyaman pada permukaan substrat), dan sporangiofor (tumbuh tegak di atas permukaan substrat). Pada ujung sporangiofor terdapat sporangium (tubuh buah) yang menghasilkan sporangiospora.

Penjelasan Fungi atau Jamur
Gambar struktur tubuh Zygomycota

c. Fase haploid, yaitu miselium lebih dominan (lama) dibandingkan fase diploid (zigospora).
d. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. reproduksi aseksual dengan membentuk sporangiospora di dalam sporangium. Reproduksi seksual dengan membentuk zigospora melalui konjugasi hifa + dan hifa -.

Divisi Ascomycota
Ciri-ciri Ascomycota adalah sebagai berikut:
a. Mencakup jamur uniseluler (Saccharomyces sp.dikenal sebagai ragi) dan multiselular.
b. Ascomycota multiselular memiliki hifa septat (bersekat). Cabang-cabang hifa yang tumbuh di atas subtrat disebut konidiofor. Pada ujung konidiofor terdapat konidia/konidiospora (spora aseksual).

Penjelasan Fungi atau Jamur

c. Memiliki askus yang terkumpul dalam tubuh buah (askokarp). Askus adalah kantong tempat pembentukan askospora. Bentuk askokarp ada 4, yaitu kleistotesium (bulat tertutup; ciri kelas Plectomycetes), peritesium (botol; ciri kelas Pyrenomycetes), apotesium (cawan; ciri kelas Diskomycetes), dan askus telanjang (tidak membentuk askokarp; ciri kelas Protoascomycetes).
d. Bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi ragi ditentukan oleh kondisi lingkungan.

1) Reproduksi aseksual Ascomycota multiseluler dengan konidia. Reproduksi aseksual ragidilakukan pada kondisi yang sesuai dengan membentuk tunas (budding).
2) Reproduksi seskual dengan membentuk askus. Sel Saccharomyces menghasilkan 4 askospora, sedangkan Ascomycota multiseluler menghasilkan 4 atau 8 askospora. Proses Pembentukan Askopora Pada ujung hifa terbentuk anteridium (alat kelamin jantan) dan askogonium (alat kelamin betina). Antara anteridium dan askogonium terbentuk saluran trikogen sehingga terjadi pencampuran protoplasma dari kedua alat kelamin tersebut. Inti anteridium (n) berpindah ke askogonium membentuk hifa dikarion (n + n). Pada ujung hifa dikarion tersebut terbentuk askus. Di dalam askus, inti anteridium dan inti askogonium melebur membentuk inti diploid (2n), yang kemudian bermeiosis menjadi 4 inti haploid (n). Setiap inti bermitosis membentuk askospora (n).

Penjelasan Fungi atau Jamur
Contoh spesies Ascomycota antara lain sebagai berikut yaituSaccharomyces cerevisiae (bir), S. Ovale (tapai), S. Sake (sake), S. Ellipsoides (minuman anggur), Aspergillus niger (saprofit sisa makanan, penjernih sari buah), A. Oryzae (tapai, pelunak adonan roti), A. Wentii (kecap, tauco), A. Fumigatus (parasit paru-paru burung), A. Flavus (aflatoksin), Penicillium notatum (antibiotik penisilin), P. Glaucum (saprofit sisa makanan), P. Camemberti (keju), P. Roqueforti (keju), Flusarium (parasit tanaman budidaya), Trichoderma reesei (protein sel tunggal), dan Neusrospora crassa (oncom).

Divisi Basidomycota
Berikut ini ciri-ciri Basidiomycota.
a. Multiselular, hifa septat, dan makroskopis (terutama tubuh buah atau basidiokarp yang besar).
b. Spora seksual berupa basidium yang mengandung 4 basidiospora, tetapi basidium terkumpul dalam basidiokarp.
c. Tubuh buah terdiri atas stipe (tangkai), tudung (pileus), volva (sisa pembungkus di dasar tangkai), dan bilah (lamela) yang terdapat di bawah tudung. Pada lamela ditemukan basidium.

Penjelasan Fungi atau Jamur
bagian tubuh buah Basidiomycota

d. Hidup sebagai saprofit atau parasit
e. Biasanya bereproduksi secara seksual melalui konjugasi hifa membentuk zigospora. Prosesnya adalah sebagai berikut.
1) Konjugasi hifa + (n) dan hifa – (n) membentuk hifa dikarion (n + n). Kemudian, berkembang menjadi miselium dan tubuh jamur.
2) Terbentuk basidium (dikarion) pada lamela. Kedua inti dalam basidium bergabung menjadi inti diploid (2n).
3) Inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan 4 inti haploid, yaitu 2 inti + dan 2 inti -. Masing-masing inti bergerak menuju ujung basidium, dan menjadi basidiospora.
4) Basidium matang, lalu pecah dan membebaskan basidispora. Basidispora kemudian tumbuh menjadi hifa + dan hifa -.

Penjelasan Fungi atau Jamur

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]