Menempuh Jalur Untuk menjadi Dokter Gigi? Sulit nggak yah??!!

Apakah mudah untuk menempuh cita-cita menjadi dokter yang sudah dibangun sejak usia dini? atau mencoba membahagiakan orangtua untuk menciptakan kebahagiaan dan ridho Allah untuk meraihnya. Sebenarnya, pada dasarnya ilmu untuk membantu mengobati dan menangani manusia bukanlah pekerjaan yang biasa. Perlu banyak usaha yang dikeluarkan, tidak tanggung biaya dan pengorbanan orangtua, dan melalui jejang pendidikan yang tidak sebentar dan persaingan yang tidak sedikit. 

Untuk menjadi seorang dokter gigi, tentu saja Anda perlu menempuh Pendidikan Dokter Gigi yang memang pada dasarnya juga program studi kedokteran gigi mempelajari tentang sistem oral manusia, mulai dari daerah gigi dan mulut, hingga cara menangani dan mengobati berbagai permasalahan di area tersebut. Namun, Anda juga tidak hanya mempelajari kesehatan gigi saja, memahami estetika gigi dan mulut juga diperlukan dan terutama basic medical science yang dimana juga dipakai dengan pelajaran umum di dunia kedokteran, hal ini dikarnakan syaraf yang ada di gigi itu akan mempengaruhi sistem tubuh kita yang lain.

Lalu bagaimana dengan menentukan jurusan kedokteran yang diminati, salah satunya menjadi dokter gigi?

Selain menempuh pendidikan sarjana kedokteran gigi, menjadi Dokter Gigi juga perlu melakukan kepaniteraan/koasistensi atau co-ass.

Seperti apakah proses yang dilalui untuk mengikuti tahap Co-ass kedokteran gigi?

Bagi mahasiswa kedokteran gigi, pasti sudah tidak asing lagi bahwa pada saat Co-ass kita diwajibkan untuk mengerjakan sejumlah requirement tertentu sebelum diuji dan dinyatakan lulus dalam stase tertentu. Paling tidak ada enam bagian yang mesti dilewati seorang peserta co-ass: prostodonsi (gigi palsu), orthodonsi (kawat gigi), konservasi, bedah mulut, radiologi, oral medicine (ilmu penyakit mulut), ilmu kesehatan gigi masyarakat, dan pedodonsia (ilmu kedokteran gigi anak). Untuk menempuh masa co-ass ini kurang lebih dengan kurun waktu ½ – 2 tahun, kira-kira untuk menjadi seorang dokter gigi dan mendapatkan gelar dokter gigi umum (drg.) paling tidak memerlukan waktu 5 tahun atau mungkin lebih.

Eitsss.. tidak sampai disini, setelah melewati masa co-ass, Anda wajib menempuh Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI). 

Mengapa harus mengikuti Ujian Kompetensi Dokter Gigi Indonesia?

Setelah menjadi dokter muda, tidak serta-merta Anda bisa praktek dokter secara bebas. Melewati masa yudisum untuk mendapatkan gelar title dokter gigi (drg.) wajib mengikuti UKDI yang dilaksanakan 4x setahun, dan serentak di Seluruh Indonesia dengan konteks yang sama seperti saat Anda melaksanakan UN taraf SMA. Ujian ini terdiri dari ujian teori (CBT) yang terdiri dari 200 soal dan ujian praktek (OSCE) yang terdiri dari 12 station. Jika pada tahap ini dokter muda berhasil lulus, Anda akan mendapatkan surat tanda registrasi (STR) dengan catatan Anda bisa melaksakan profesi legal sebagai dokter gigi. Namun, apabila Anda belum lulus UKDGI Anda dapat mengikutinya kembali dalam kurun waktu 3 bulan yang akan dijadwalkan akan tetapi Anda harus membayar lagi biaya administrasi yang terkait. Uh.. sayang banget yah! 

Tapi, tetap semangat.. karna, ada Allah dan Orangtua yang akan membantumu untuk berjuang menjadi dokter gigi kok, dengan niat, ikhtiar dan doa. Yakinkan diri Anda bahwa apa yang dicita-citakan akan terwujud dan terjadi. Semangaat #GenerasiHebat!!