FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Sejarah FK Universitas Brawijaya

Pada tahun 1946, staf pengajar NIAS, STOVIT, dan mahasiswa tingkat lanjut IKA DAIGAKU/SHIKA IGAKUBU membentuk perkumpulan di Malang. Mereka meneruskan pendidikan melalui Balai Pendidikan Tinggi Kedokteran/Kedokteran Gigi dengan memanfaatkan fasilitas Rumah Sakit Tentara Divisi VII dan Rumah Sakit Umum. Proses tersebut kemudian menghasilkan lulusan dokter gigi pertama di Indonesia. Kemudian, di tahun 1960-an, muncul gagasan untuk mendirikan kembali Sekolah Tinggi Kedokteran di Malang. 

Hal ini mendorong para tokoh masyarakat dan panitia ad hoc IDI Malang untuk membentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran. Melalui hal tersebut, dibangunlah Perguruan Tinggi Kedokteran Malang (PTKM) yang kemudian namanya berubah menjadi Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (STKM). Di tahun 1974, SKTM lalu resmi bergabung dengan Universitas Brawijaya Malang dan berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).

Biaya Kuliah

Sebelum membahas tentang biaya kuliah di Universitas Brawijaya ini, kamu perlu mengetahui bahwa UB menggunakan sistem UKT seperti Universitas Negeri lainnya. Nah, untuk fakultas kedokteran yang sendiri, biaya studi mulai dari Rp 5.000.000 hingga Rp 23.000.000. Biaya tersebut tidak memiliki rincian yang spesifik karena sudah menjadi satu dan terbagi dalam 4 golongan.

Sebagai tambahan informasi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya memberlakukan besaran nominal yang berbeda ada pada biaya kuliahnya. Maksudnya ialah terdapat perbedaan biaya kuliah antara jalur masuk negeri dengan jalur masuk mandiri. Biasanya, bagi mahasiswa yang berhasil lolos seleksi jalur mandiri akan dikenakan biaya kuliah lebih tinggi daripada jalur masuk negeri.

Bila kamu merasa nominal tersebut cukup tinggi, maka bisa memanfaatkan berbagai program beasiswa. Universitas Brawijaya selayaknya Universitas lain yang memiliki program beasiswa untuk mahasiswanya. Tentu syarat-syarat mendapatkan beasiswa tersebut cukup mudah, setidaknya kamu harus mampu memiliki nilai yang tinggi dan dapat mempertahankan nilai tersebut.

Beasiswa Kedokteran

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tentu memiliki banyak program beasiswa yang bisa kamu manfaatkan titik salah satunya ialah beasiswa ADiK atau beasiswa afirmasi pendidikan tinggi. Sudah banyak mahasiswa yang sukses menjalani studi sarjana nya dengan bantuan beasiswa ini. Syaratnya pun cukup mudah, setidaknya umur kamu tidak lebih dari 24 tahun dan bisa mendaftar di 2 perguruan tinggi.

kamu juga bisa berkuliah dengan mengkamulkan beasiswa Bidikmisi, tentu beasiswa ini sudah terkenal di kalangan mahasiswa. Universitas Brawijaya juga menyediakan beasiswa PPA atau beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik. Perlu diperhatikan bahwa beasiswa yang satu ini termasuk cukup sulit untuk lolos seleksi karena memiliki persyaratan yang ketat.

Kini kamu sudah mengetahui biaya pendidikan dan juga beasiswa yang bisa digunakan untuk sekolah kedokteran di Universitas Brawijaya. Tentu selanjutnya kamu ingin mengetahui berbagai prospek kerja yang bisa kamu raih di masa depan. Tenang saja, lulusan pendidikan dokter tidak hanya akan bekerja sebagai dokter residen di rumah sakit. Namun ada beberapa profesi lainnya bisa kamu geluti, berikut penjelasannya.

Fasilitas Penunjang Kuliah

Guna memaksimalkan proses pembelajaran, terdapat fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Kedokteran UB, seperti:

  1. Ruang Kegiatan Mahasiswa,
  2. Studio Musik,
  3. Lapangan Olah Raga,
  4. Ruang Kuliah,
  5. Laboratorium Anatomi-histologi,
  6. Laboratorium Ilmu Bedah,
  7. Laboratorium Radiologi,
  8. Laboratorium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi,
  9. Komputer dan notebook di Laboratorium TIK,
  10. dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang ingin lulus masuk Fakultas Kedokteran bersama educate kami siap membantu Anda mewujudkan impian Anda menjadi seorang dokter. klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut dan daftar sekarang!