Cara Terbaik Mendidik Anak Di Era Digital

[vc_row type=”in_container” full_screen_row_position=”middle” column_margin=”default” scene_position=”center” text_color=”dark” text_align=”left” overlay_strength=”0.3″ shape_divider_position=”bottom” bg_image_animation=”none”][vc_column column_padding=”no-extra-padding” column_padding_position=”all” background_color_opacity=”1″ background_hover_color_opacity=”1″ font_color=”#000000″ column_link_target=”_self” column_shadow=”none” column_border_radius=”none” width=”1/1″ tablet_width_inherit=”default” tablet_text_alignment=”default” phone_text_alignment=”default” overlay_strength=”0.3″ column_border_width=”none” column_border_style=”solid” bg_image_animation=”none”][vc_column_text]

Cara Terbaik Mendidik Anak Di Era Digital

Cara Terbaik Mendidik Anak

Cara terbaik mendidik anak di era milenial adalah hal yang berbeda, kebanyakan orang tua yang resah dan kesulitan mendidik anak di era milenial. Salah satu cara yang untuk mendidik anak sebagai berikut.

Perbaiki pola asuh

Kedua orang tua harus menjalin komunikasi yang baik dan intens untuk bersama mendidik anak. Keterlibatan kedua orang tua sangat dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan karakter. Ayah yang terlibat dalam pendidikan anak akan membentuk rasa percaya diri yang tinggi daripada hanya ibu yang mendidik. Saat ini, fakta di lapangan menunjukkan  pendidikan anak lebih banyak dilakukan, pertama oleh asisten rumah tangga, kedua ibu dan terakhir adalah ayah. Inilah hal yang harus dihindari dan diubah demi membentuk karakter buah hati yang lebih baik.

Tumbuhkan kecerdasan spiritual dan emosional

Pada masa awal pendidikan anak, orang tua harus menguatkan kecerdasan spiritual dan emosioanal sebelum kecerdasan rasioanal. Ketika kecerdasan spiritual dan emosional telah mengakar dalam diri anak, maka derasnya arus informasi yang dihadapi buah hati bukan masalah besar. Mereka sudah mampu menghadapi dan memecahkan persoalan perilaku dan kehidupan dalam konteks yang lebih luas dan kaya.

Hadirkan Allah dalam setiap kegiatan buah hati

Para orang tua harus membiasakan anak berdoa ketika melakukan aktivitas apa pun. Berdoa menjadi kesempatan orang tua memberikan pemahaman kepada buah hati, mengapa harus berdoa, apa yang didapatkan setelah berdoa dan sebagainya. Hal ini, dilakukan untuk mendekatkan diri anak kepada sang pencipta dan menumbuhkan keyakinan, Allah mengawasi setiap gerak-gerik manusia. Dimanapun anak berada meraka akan berhati-hati melakukan sesuatu hal.
Bangun dan didik anak untuk bertauhid, ibadah yang benar, adab dan akhlak yang mulia, nilai-nilai sosial dan semangat kebangsaan, serta bangun kemandirian.
Salah satu ciri milenial adalah mudah berpindah ke lain hati baik kepada barang maupun sesuatu yang lain. Pendidikan mengesakan Allah (tauhid) adalah kunci buah hati dapat mengontrol ciri-ciri tersebut.

Dengan meyakini hanya Allah satu dzat tempat menggantungkan asa, mereka tidak akan tegiur atau mudah berpindah ke lain hati terhadap hal-hal yang tidak diinginkan yang telah disediakan di era derasnya arus informasi yang mudah diakses. Selain itu, memberikan pendidikan tauhid membuat buah hati merasa ada yang mengawasi meskipun orang tua tidak ada di sampingnya.

Orangtua Harus Melek Teknologi

Di era milenial yang serba digital, orangtua dituntut untuk ramah terhadap perkembangan teknologi. Dikutip dari laman ibudanbalita.com ada banyak cara yang dapat orangtua lakukan untuk memperkaya pengetahuan tentang digital.

Pertama, orangtua sebaiknya juga akrab dengan internet dan smartphone. Dengan mengetahui itu, orangtua akan memahami dan mengetahui hal-hal negatif dan positif dari smartphone dan internet.

Pun demikian dengan media sosial, bertemanlah dengan anak kita di akun tersebut dan kenali teman-teman nya. Sesekali cek riwayat koneksi internet nya, diskusi dengan mereka, dan ajak anak untuk menggunakan internet dengan bijak.

Siapapun termasuk anak akan mudah menerima masukan ketika sedang senang dan dalam suasana santai. Maka jangan melarang mereka ini itu dengan cara yang kurang disukai Ananda, misalnya dengan mengomel.Karena hal itu justru bisa membuat mereka seolah-olah menerima nasihat, padahal menolaknya. Lebih bahaya lagi jika mereka melakukan hal yang terlarang secara sembunyi-sembunyi.

Tak hanya harus melek dengan berbagai fitur gadget kekinian, sebagai orangtua yang mendidik anak di era milenial, juga harus melek terhadap games. Tanyakan games apa yang sedang dimainkannya. Periksa rating/peringkatnya. Dalam semua games, biasanya ada keterangan game ini untuk dewasa atau remaja.

Source; republika.co.id & asy-syaamil.com/

 [/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]