Cara Mengenali Potensi Anak, Simak Dengan Cara Ini

Cara Mengenali Potensi Anak, Simak Dengan Cara Ini

Cara Mengenali Potensi Anak, Simak Dengan Cara Ini, Sebagai orang tua apakah kita sudah mengetahui potensi anak apa yang dimiiki oleh anak ?. Atau Anda masih meraba-raba potensi seperti apakah yang dimiliki anak kita yang harus kita kembangkan.

Sebagai orang tua, baiknya kita harus mendampingi, dan membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak. Untuk itu, tentu saja perlu kejelian dan lebih peka untuk bisa membantu memaksimalkan potensinya tersebut.

Namun, ada hal yang perlu disadari lebih dulu, yaitu memahami bahwa setiap anak itu unik dan berbeda satu sama lain. Artinya, potensi yang dimiliki setiap anak tentu saja tidak akan sama. Itulah sebabnya, kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan kemauan kita kepada atau membandingkan dengan anak lain.

Jadi cara seperti apakah yang bisa kita lakukan untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Kali ini bosscha.id akan berbagi beberapa tips bagaimana caranya mengenali dan mengembangkan potensi atau bakat anak.

cara mengenali potensi anak

Memberikan Wawasan Yang Luas

Dengan memberikan wawasan yang luas, tentu akan membuat anak memiliki pandangan baru mengenai suatu hal. Hal ini bisa membuka pikirannya tentang hal-hal baru yang mungkin akan menjadi minatnya. Misalnya, kenalkan berbagai jenis olahraga dan kesenian pada anak . Mungkin saja ia akan menyukai dan punya bakat pada hal-hal tersebut. 

Jika sudah begitu, sebagai orang tua kita hanya tinggal mengarahkan, mendorong, dan mendampingi si anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya tersebut. Jika anak melakukan apa yang Ia sukai maka ia akan melakukannya secara sungguh-sungguh.

Amati Perkembangan Anak

Orang tua sangat perlu mengetahui bakat anak melalui tahapan perkembangannya. Dengan begitu, orang tua dapat lebih mudah menggali potensi bakat anak. Usia paling ideal untuk menggali potensi bakat anak adalah pada usia 4-14 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan bakat seseorang baru terlihat pada usia lebih dari seperempat abad. Usia 4-14 tahun merupakan periode kritis, perkembangannya pada periode tersebut akan memengaruhinya hingga dewasa kelak. Maka, jika pasa usia tersebut kita sudah menemukan dan mengembangkankan potensinya, maka itu akan menjadai bekal yang sangat berharga ketika ia dewasa.

Lakukan Tes Bakat

Jika orang tua tak kunjung mampu mengenali potensi bakat si anak, maka ada baiknya anak diikutkan dalam tes bakat. Tes bakat dapat memberikan petunjuk jenis bakat apakah yang terpendam dalam diri pada anak. Jika sudah mengetahui, tugas orang tua selanjutnya adalah mengembangkan potensi bakat tersebut. Tapi proses ini harus didiskusikan dengan anak. Jangan sampai anak sudah menemukan bakatya tapi tidak menyukai bakatnya itu. Maka solusinya kita harus terus menggali apa yang menjadi bakat dan kegemarnnya.

Tidak Memakasakan Kehendak Orang Tua

Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anaknya, bahkan kadang berambisi untuk mencetak anak  menjadi duplikat mereka dan mewarisi semua bakat yang mereka punya. Sayangnya, anak bukanlah salinan dari orang tua sehingga tidak harus memiliki potensi bakat dan kepribadian yang sama persis. Padahal anak memiliki potensi bakat dan kemampuannya sendiri.

Inilah yang sering terjadi, orang tua gagal memahami potensi bakat anak karena terlalu berambisi dengan kehendaknya. Saat Anda mengetahui kalau ternyata bakat anak  jauh berbeda dengan kehendak Anda, maka terimalah. Anak yang tumbuh dan berkembang dengan bakat alaminya tanpa adanya tekanan untuk melakukan hal yang dia tidak minati, akan menjadi pribadi yang jauh lebih matang dan sukses, dibandingkan anak yang harus mengekor orang tuanya tanpa menggali potensi bakatnya sendiri.

Source; bosscha.id