Optimalkan Masa Emas Anak

Optimalkan Masa Emas Anak

Optimalkan masa emas anak merupakan periode emas perkembangan anak. Sigmund Freud mengatakan bahwa periode usia di bawah lima tahun sebagai periode emas bagi tumbuh kembang anak, karena dalam usia tersebut masa perkembangan anak sangat pesat. Sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun. Untuk itu, marilah kita memanfaatkan periode golden age anak sebaik mungkin dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

optimalkan masa emas anakRangsangan yang tepat di periode golden age

Ingatlah bahwa periode keemasan atau golden age amat menentukan dan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Stimulus atau rangsangan yang tepat dapat membuat anak menjadi pribadi yang mandiri, dapat bersosialisasi dengan baik, percaya diri, memiliki keingintahuan yang besar, dapat mengembangkan ide, cepat beradaptasi dengan lingkungannya dan bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru.

Belajar sambil bermain

Anak-anak akan lebih cepat menanggapi rangsangan di masa golden agenya dengan bermain. Bermain adalah aktivitas yang disukai semua anak. Karena suasana hatinya sedang gembira, otak anak pun akan berada dalam kondisi tenang sehingga ia dapat menyerap banyak hal dengan lebih baik.

Melalui permainan anak dapat belajar tentang manajemen waktu, cara mengatasi konflik, kosakata baru, dan kewajiban sosial yang harus dijalaninya. Ajaklah anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, keluarga atau teman-teman Anda agar ia terbiasa menghadapi lingkungan baru dan tak gugup saat berada di tengah keramaian.

Memandu anak di periode golden age

Anak-anak belum dapat berpikir dan mencerna dengan cepat dan tepat sebagaimana orang dewasa. Panduan yang dilakukan secara konsisten akan membantu anak mengerti dan memahami masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Bermain problem solving atau memecahkan masalah dan bernegosiasi seperti dalam permainan menyusun balok, permainan jual beli, rumah-rumahan, congklak dan lain-lain.

Pendidikan parental care

Pendidikan parental care dalam periode golden age memiliki arti bahwa orangtualah yang berkewajiban mendidik anak mengenai sikap, tingkah laku dan menanamkan kebiasaan baik pada anak. Hal ini tampaknya mudah karena parental care dilakukan oleh semua orangtua di dunia, dan naluri mengasuh anak telah tumbuh dalam diri kita sejak saat masa kehamilan.

Parental care juga bermakna Andalah satu-satunya panutan anak di dalam dunianya. Ia akan berpikir, berbicara, bereaksi dan menyelesaikan masalah dengan cara Anda. Maka, wahai para orangtua, berhati-hatilah dalam berperilaku di depan anak golden age. Pasalnya, ia akan mengingat apa yang Anda lakukan untuk selamanya.

Pendidikan informal care

Tak perlu berkecil hati seandainya Anda adalah ibu bekerja yang memiliki waktu lebih terbatas untuk mengasuh anak di usia golden age. Meski anak diasuh oleh babysitter atau keluarga dekat, bukan berarti ia tak bisa mempelajari banyak hal.

Jalinlah komunikasi yang baik dengan pengasuh anak dan katakan padanya untuk mengajak anak melakukan permainan yang bisa merangsang fungsi motorik, kognitif dan emosinya. Sediakan permainan baru setiap beberapa minggu sekali dan ajarkan pada pengasuh anak cara memainkannya. Jangan lupa untuk memilih pengasuh anak dari agen penyedia layanan pengasuhan anak yang terpercaya.

Pendidikan anak usia dini

Alternatif ini bisa dipilih jika Anda ingin anak lebih cepat beradaptasi ketika memasuki usia sekolah. Lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) memang banyak dijumpai saat ini. Namun, selektiflah dalam memilih lembaga PAUD yang tepat untuk anak.

Lembaga pendidikan terbaik bukanlah yang mengajarkan pelajaran berhitung dan membaca sejak dini. Sebaliknya, lembaga PAUD yang baik adalah yang memiliki banyak waktu bermain yang cukup. Mereka memiliki jenis permainan yang bisa mengarahkan fungsi motorik, kognitif dan emosi anak.

Jangan segan bertanya pada guru atau kepala sekolah PAUD mengenai tujuan berbagai kegiatan yang diikuti anak agar Anda juga dapat menerapkan hal yang sama kepada anak sesudah jam sekolah PAUD-nya berakhir.

source ; id.theasianparent.com