Bingung Pilih Sistem Kuliah? Ini Bedanya Blok dan SKS

perbedaan sistem block dan sks

Sistem perkuliahan di perguruan tinggi Indonesia umumnya menggunakan dua sistem utama, yaitu sistem blok dan Sistem Kredit Semester (SKS). Masing-masing sistem memiliki karakteristik dan kelebihan yang berbeda-beda. Untuk memilih sistem yang paling sesuai, penting bagi calon mahasiswa untuk memahami perbedaan keduanya.

Memahami Sistem Blok

Sistem blok adalah sistem pembelajaran yang membagi waktu perkuliahan menjadi beberapa blok atau periode tertentu. Dalam satu blok, mahasiswa akan fokus pada satu atau beberapa mata kuliah secara intensif. Setelah selesai satu blok, mahasiswa akan beralih ke blok berikutnya.

Karakteristik Sistem Blok:

  • Konsentrasi: Mahasiswa dapat lebih fokus pada satu materi dalam satu waktu, sehingga pemahaman materi menjadi lebih mendalam.
  • Jadwal Intensif: Perkuliahan dalam sistem blok biasanya berlangsung lebih intensif dalam waktu yang relatif singkat.
  • Interaksi Intensif: Mahasiswa dan dosen memiliki kesempatan untuk berinteraksi lebih sering dan mendalam.
  • Struktur Kaku: Jadwal perkuliahan sudah ditentukan dan mahasiswa memiliki sedikit fleksibilitas dalam memilih mata kuliah.

Kelebihan Sistem Blok:

  • Efisiensi Waktu: Materi dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.
  • Pemahaman Mendalam: Konsentrasi pada satu materi memungkinkan pemahaman yang lebih baik.
  • Interaksi yang Lebih Baik: Hubungan antara mahasiswa dan dosen menjadi lebih dekat.

Kekurangan Sistem Blok:

  • Fleksibilitas Terbatas: Mahasiswa kurang memiliki kebebasan dalam memilih mata kuliah.
  • Beban Belajar Tinggi: Intensitas belajar yang tinggi dapat membebani mahasiswa.
  • Kurang Cocok untuk Pembelajar Visual: Tidak semua materi cocok disampaikan secara intensif dalam waktu yang singkat.

Memahami Sistem SKS

Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem pembelajaran yang memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah. Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS yang berbeda-beda, yang menunjukkan tingkat kesulitan dan beban kerja.

Karakteristik Sistem SKS:

  • Fleksibilitas: Mahasiswa bebas memilih mata kuliah sesuai minat dan kemampuan.
  • Beban Belajar Fleksibel: Mahasiswa dapat mengatur sendiri beban belajarnya.
  • Jadwal Lebih Luwes: Mahasiswa dapat mengatur jadwal kuliah sesuai dengan preferensi.
  • Variasi Mata Kuliah: Tersedia berbagai macam mata kuliah yang dapat dipilih.

Kelebihan Sistem SKS:

  • Fleksibilitas: Mahasiswa dapat menyesuaikan studi dengan minat dan karir.
  • Mandiri: Mahasiswa belajar mengatur waktu dan beban belajar sendiri.
  • Variasi Pilihan: Tersedia banyak pilihan mata kuliah untuk dipilih.

Kekurangan Sistem SKS:

  • Kurang Terstruktur: Mahasiswa yang kurang disiplin dapat kesulitan mengatur jadwal.
  • Beban Administrasi: Mahasiswa harus mengurus sendiri pendaftaran mata kuliah.
  • Persaingan Tinggi: Untuk mata kuliah tertentu, bisa terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat.

Mana yang Lebih Baik?

Pilihan antara sistem blok dan SKS tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Gaya Belajar: Mahasiswa yang lebih suka belajar secara intensif dan terstruktur mungkin lebih cocok dengan sistem blok. Sebaliknya, mahasiswa yang lebih suka belajar dengan fleksibel dan mandiri mungkin lebih cocok dengan sistem SKS.
  • Jenis Studi: Beberapa program studi, seperti kedokteran, sering menggunakan sistem blok untuk mata kuliah tertentu.
  • Kebijakan Kampus: Setiap perguruan tinggi memiliki kebijakan yang berbeda-beda terkait sistem pembelajaran yang digunakan.

Kesimpulan

Baik sistem blok maupun SKS memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sistem blok lebih cocok untuk mahasiswa yang ingin belajar secara intensif dan mendalam, sementara sistem SKS lebih cocok untuk mahasiswa yang menginginkan fleksibilitas dan kebebasan dalam memilih mata kuliah.

Penting untuk diingat:

  • Tidak ada sistem yang sempurna. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
  • Pilihan sistem pembelajaran yang tepat akan sangat berpengaruh pada keberhasilan studi.
  • Sebelum memutuskan, sebaiknya konsultasikan dengan dosen pembimbing atau senior yang sudah berpengalaman.